Langsung ke konten utama

Scrub Wajah Andalanku | Review St.Ives Energizing Coconut & Coffee

Aku bukan type orang yang gila skin care. Tapi aku juga bukan type orang yang cuek bebek sama kulit. Dan aku juga memiliki beberapa skin care andalan sebagai media perawatan pada kulit.

Kali ini aku ingin mereview scrub wajah yang sudah berkali-kali aku repurchase, yaitu face scrub dari St.Ives.
Awalnya aku tau produk ini dari teman aku yang gila banget sama skin care. Segala skin care dia punya karena dia punya permasalahan dengan kulit wajahnya.
St.Ives yang pertama kali aku beli yang varian Apricot, dan produk itu udah terkenal banget. Dulu aku beli sewaktu St.Ives belum join sama Unilever. Sekarang St.Ives udah join sama Unilever dan bisa dibeli di Shopee Mall Unilever dengan harga yang lebih terjangkau.

Yang aku suka dari face scrub ini yaitu benar-benar melembutkan kulit dan membuat kulit wajah lebih glowing. Face Scrub ini melembabkan kulit ya teman-teman, jadi bukan face scrub yang bikin kulit kering kerontang sampai mengelupas gitu. Juga, pada satu tubenya isinya buanyak banget. Cukup buat berbulan-bulan.

Nah, untuk yang varian Coconut & Coffee ini aku baru aja coba, karena bosan dengan yang varian apricot. Aku selalu memilih yang level deep exfoliate ya, jadi varian Coconut ini sama dengan varian apricot yaitu dengan level deep exfoliate. Karena aku ingin efek scrub yang benar-benar membersihkan dan menghaluskan kulit. Scrub pada St.Ives ini juga bukan scrub yang nyakitin kulit kok. Aku masih oke dan nyaman dengan scrubnya.
St.Ives Coconut and Coffee ini memiliki aroma yang menurutku cukup kuat ya. Kalau bilas dikamar mandi, sisa wangi kopinya masih tersisa. Aromanya seperti bau kopi campur biskuit kelapa gitu. Agak manis tapi seger karena aroma kopinya tadi. Walaupun memiliki aroma yang cukup kuat, bagiku itu tidak terlalu mengganggu saat aku menggunakan produknya ya. Akusih lebih ke menikmati aromanya.

Aku biasanya pakai produk ini dalam seminggu sebanyak 3 sampai 4 kali, selama pemakaian produk st.Ives aku gak pernah mengalami breakout atau bruntusan dll. Justru kulit jadi lebih halus dan kalau pakai skincare atau produk makeup kulit jadi lebih glowing.

Untuk hasil akhir sih aku rasa untuk varian Coconut & Coffee dengan yang varian apricot ga terlalu beda jauh ya. Dan aku tetap suka.

Apakah aku akan beli lagi?

Yes aku akan terus repurchase produk Face Scrub dari St.Ives sampai aku menemukan produk Face Scrub lain yang bagus juga dengan harga yang affordable.
Dan aku ingin coba varian-varian lain dari Face Scrub St.Ives.

Buat kamu yang belum coba varian St.Ives Coconut & Coffee, boleh banget dicoba apalagi buat kamu yang suka level deep exfoliate.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cyclo Progynova #part1

Ehem, kali ini saya akan ceritakan sedikit pengalaman saya mengonsumsi Cyclo Progynova. Saya memiliki masalah dengan hormon. Secara fisik, badan saya tidak ideal memang, tinggi saya sekitar 160cm dan berat badan 42kg. Saya sangat tau bahwa berat badan saya tidak ideal, bisa dibilang sangat kurang. Tapi apalah dikata, saya memang sulit untuk gemuk. Hehe. Saya memiliki masalah dengan siklus haid. Sejak saya sekolah, haid saya sudah tidak teratur. Kadang lancar, kadang engga. Bulan ini haid lancar, bulan depan saya bisa enggak dapat haid. Atau saya pernah mengalami darah Istihadah. Selama sebulan full saya mendapati pendarahan serupa haid, dan hal tersebut sangat meresahkan. Saya galau sekali memikirkan hukum suci saya. Memang sih, kalau lebih dari 15 hari masih ada darah. Saya dikatakan wajib beribadah dan hukumnya sama seperti saya ketika suci. Tapi bagian paling merepotkan adalah ketika saya harus memastikan bahwa saya 'bersih' dan saya harus bersih-bersih sebel

Cyclo Progynova #part2

Yak... Ini lanjutan review yang pernah aku buat tahun lalu, yaitu mengenai Cyclo Progynova. Aku memang sengaja tidak ingin menulis kelanjutannya, tapi karena ada beberapa teman yang menghubungiku untuk menanyakan lanjutan ceritanya, maka baiklah, aku akan melanjutkannya. Well, sebenarnya aku memang malas melanjutkan untuk menulis cerita tentang ini, karena aku mengalami sedikit kekecewaan, aku malah takut orang lain yang membacanya malah ikutan kecewa, wkwk. Padahal kan pengalaman kita bisa berbeda. Jadi sebenarnya aku tidak mengonsumsinya sampai 3 blister. Aku berhenti ketika blister kedua habis, dan ternyata hal tersebut berdampak kurang baik. Aku mengalami flek-flek tidak menentu kadang ada, kadang tidak ada, dengan kurun waktu yang tidak bisa ditebak, seminggu ada, seminggu hilang, dan hal tersebut berlangsung selama sekitar satu semester alias 4 bulan, kira-kira selama aku semester 7. Jadi, aku selesai mengonsumsi blister kedua itu tepat saat setelah liburan lebaran

Syura, Ahlul Halli wal Aqdi, dan Bay’ah wal Mubayaah

(essay ini saya tulis dalam memenuhi tugas mata kuliah Politik Islam) Syura, Ahlul Halli wal Aqdi, dan Bay’ah wal Mubayaah ( Irma Ayu Sawitri – 1113015000092 – irma.ayus13@mhs.uinjkt.ac.id ) Syura             Kata syura memiliki pengertian yang sangat beragam. Sesungguhnya istilah syura berasal dari kata sy-wa-ra, syawir yang berarti berkonsultasi, menasehati, memberi isyarat, petunjuk dan nasehat. Pendapat yang lain mengatakan pula bahwa syura memiiki kata kerja syawara-yusyawiru  yang berarti menjelaskan, menyatakan atau mengajukan untuk mengambil sesuatu. Menurut Imam Syahid Hasan al-Banna Syura adalah suatu proses dalam mencari sebuah keputusan atau kesepakatan yang berdasarkan pada suara terbanyak dan berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan hendaklah setiap urusan itu diserahkan kepada para ahlinya demi mewujudkan suatu hasil yang maksimal dalam rangka menjaga stabilitas antara pemimpin dengan rakyat. [1]             Secara istilah penggunaan kata   syura menga