Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Abdurrahman Wahid, Bapak Pluralisme Indonesia

Abdurrahman Wahid, Bapak Pluralisme Indonesia ( Irma Ayu Sawitri – 111301500009* – irma.ayus13@mhs.uinjkt.ac.id ) Abstrak Siapa yang tidak mengenal KH. Abdurrahman Wahid atau yang biasa disapa denan nama Gus Dur. Beliau adalah cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama dan pemilik Pondok Pesantren Tebu Ireng di Jombang, yaitu KH. Hasyim Asya’ri dan beliau adalah anak dari mentri agama RI tahun 1949 KH. Gus Dur tumbuh dilingkungan santri. Kakek-kakeknya adalah Kyai besar, sehingga sangat mungkin jika lingkungan tersebut memberi pengaruh besar dalam pemikiran-pemikirannya. Berkat sikapnya yang begitu toleran, demokratis, pluralis, dan humanis, Gus Dur juga disebut sebagai Bapak Pluralisme dan Bapak Toleransi di Indonesia. Meski tidak jarang beliau justru mendapatkan perlawanan atas pemikiran-pemikirannya yang dianggap kontroversi. Padahal, yang beliau inginkan hanyalah persatuan dan kesatuan Republik Indonesia, dan memaknai bahwa agama atau perbedaanbukan sebagai alasan pembeda atau p

Bebas Menjadi Diri Sendiri

Pernah seorang teman mengatakan kepada ku, kira-kira begini "Baiknya kamu tetap fokus dan berusaha menjadi type dari orang yang kamu sukai" Bagaimana menurutmu ? Apakah kita harus menjadi apa yang orang lain mau padahal orang itu belum tentu menginginkan kita kembali ? Bagi aku sih, itu namanya bunuh diri. Siaaap, bertepuk sebelah tangan itu biasa dalam hidup. Suka sama orang belum tentu orang itu suka itu  juga biasa. Toh orang pacaran yang sama-sama yakin cinta mereka berbalas belum tentu juga Tuhan merestui. Jangankan yang cuma pacar, yang udah sebar undangan juga banyak yang enggak jadi. Tapi ya, ada juga sih yang pada akhirnya mereka  berjodoh, tapi tidak ada yang tidak mungkin. Semua kemungkinan itu mungkin, ibarat dalam metodologi penelitian, semacam random sampling gitu, semua sample punya kesempatan yang sama tanpa memperdulikan tingkatan (kalo gak salah yak, haha). Jadi, buat apa menjadikan diri seperti apa yang orang lain mau ? Orang belum tentu jug