Sudahkah kau yakin ingin menyayangiku, sayang ?
Ribuan malam telah kita lalui sendiri-sendiri.
Aku dan kau melalui gelap masing-masing.
Masihkah kau yakin ingin mencintaiku, sayang ?
Menopang saat pijakanku melemah.
Menjadi sandaran saat jiwaku merapuh.
Merawat saat ragaku lelah.
Masihkah kau butuh waktu untuk berpikir, sayang ?
Aku akan menjadi jiwa pertama yang kau tatap saat kau memulai hari.
Jiwaku pula yang menjadi bantal saat tiba waktu kau lelap.
Hari-hari terasa berlalu terlalu cepat.
Seperti sapuan ombak ketepi pantai dan, lekas kembali dengan ombak yang lain.
Kau wujud dari puisi yang kemarin aku teriakkan.
Apakah kau pernah mendengarnya, sayang ?
Apakah kau pernah merasa ada sesuatu memanggil jiwamu, sayang ?
Aku putuskan tuk memilihmu,
Jika kelak tiba pada saat kau disekelilingi bidadari, masihkah kau tetap memilihku, sayang ?
Komentar
Posting Komentar