Langsung ke konten utama

Burung Kecil

Siang tadi aku perhatikan burung kecil terbang datang dan pergi memungut rumput kering diteras belakang rumahku.

Mungkin dia sedang membangun sarang, pikirku.

Sangat mungkin, jika aku mengingat Tuhan kala itu.

Burung itu kembali lagi, mengambil rumput kering, kemudian pergi terbang lagi.
Aku kagumi pemandangan yang jarang aku temui ini.
Aku diam menahan gerak, supaya burung itu tidak menyadari keberadaanku dan terbang kembali lagi.

Betapa kehidupan menyimpan berbagai kekayaan yang tak pernah kita sangka.
Burung kecil yang membawa pikirku merenungi betapa besarnya kehidupan.

Aku menghela nafas dan seketika mensyukuri orang orang yang sempat datang dan pergi dihidupku.
Entah aku yang pergi, atau mereka yang meninggalkan aku.
Entah apa yang mereka dapat dariku.
Dan yang pasti segala pelajaran-pelajaran yang telah aku dapat dari mereka, aku mensyukuri, semuanya.

Aku banyak sekali memiliki prasangka, yang mungkin salah.
Dan prasangka baikku pun, bahkan masih bisa salah. Walaupun begitu, kini, aku sangat menyesali, prasangka buruk yang pernah ada dihati.

Karena, tidak semua pikiran bisa dikemukakan. Dan tidak semua perasaan bisa dijelaskan.
Kita memang seringkali sadar dan atau tidak sadar berlaku egois...
Bagian paling tidak egois dari hati seseorang adalah ketika dia mampu mengalahkan egonya dengan kerendahan hati lalu duduk memahami dan menghargai sesama, baik pikiran apa yang tidak dikemukakan, atau perasaan apa yang tidak dijelaskan...

Dan pada bagian itu, aku mengaku, masih kesulitan...

Dan semoga, permohonan maafku, selalu diperkenankan...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cyclo Progynova #part1

Ehem, kali ini saya akan ceritakan sedikit pengalaman saya mengonsumsi Cyclo Progynova. Saya memiliki masalah dengan hormon. Secara fisik, badan saya tidak ideal memang, tinggi saya sekitar 160cm dan berat badan 42kg. Saya sangat tau bahwa berat badan saya tidak ideal, bisa dibilang sangat kurang. Tapi apalah dikata, saya memang sulit untuk gemuk. Hehe. Saya memiliki masalah dengan siklus haid. Sejak saya sekolah, haid saya sudah tidak teratur. Kadang lancar, kadang engga. Bulan ini haid lancar, bulan depan saya bisa enggak dapat haid. Atau saya pernah mengalami darah Istihadah. Selama sebulan full saya mendapati pendarahan serupa haid, dan hal tersebut sangat meresahkan. Saya galau sekali memikirkan hukum suci saya. Memang sih, kalau lebih dari 15 hari masih ada darah. Saya dikatakan wajib beribadah dan hukumnya sama seperti saya ketika suci. Tapi bagian paling merepotkan adalah ketika saya harus memastikan bahwa saya 'bersih' dan saya harus bersih-bersih sebel...

Cyclo Progynova #part2

Yak... Ini lanjutan review yang pernah aku buat tahun lalu, yaitu mengenai Cyclo Progynova. Aku memang sengaja tidak ingin menulis kelanjutannya, tapi karena ada beberapa teman yang menghubungiku untuk menanyakan lanjutan ceritanya, maka baiklah, aku akan melanjutkannya. Well, sebenarnya aku memang malas melanjutkan untuk menulis cerita tentang ini, karena aku mengalami sedikit kekecewaan, aku malah takut orang lain yang membacanya malah ikutan kecewa, wkwk. Padahal kan pengalaman kita bisa berbeda. Jadi sebenarnya aku tidak mengonsumsinya sampai 3 blister. Aku berhenti ketika blister kedua habis, dan ternyata hal tersebut berdampak kurang baik. Aku mengalami flek-flek tidak menentu kadang ada, kadang tidak ada, dengan kurun waktu yang tidak bisa ditebak, seminggu ada, seminggu hilang, dan hal tersebut berlangsung selama sekitar satu semester alias 4 bulan, kira-kira selama aku semester 7. Jadi, aku selesai mengonsumsi blister kedua itu tepat saat setelah liburan lebaran...

ADIPATI UNUS

Sang Pangeran Sabrang Lor Pada akhir abad XV, Raden Patah, murid Sunan Bonang memaklumatkan berdirinya Kerajaan Islam Demak, lepas dari Kerajaan Majapahit. Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa. Raden Patah diakui sebagai raja pertama Demak dan mendapat gelar Sultan. Sebagai kerajaan Islam pertama di pulau Jawa, Kerajaan Demak sangat berperan besar dalam proses Islamisasi pada masa itu. Kerajaan Demak berkembang sebagai   pusat perdagangan dan sebagai pusat penyebaran agama Islam. Wilayah kekuasaan Demak meliputi Jepara, Tuban, Sedayu Palembang, Jambi dan beberapa daerah di Kalimantan. Di samping itu, Kerajaan Demak   juga memiliki pelabuhan-pelabuhan penting seperti Jepara, Tuban, Sedayu, Jaratan dan Gresik yang berkembang menjadi pelabuhan transito (penghubung).