Langsung ke konten utama

"Kaka Kenal Agung Hapsah Gak?" #CeritaPPKT (part2)


Yap... Baru ada mood untuk menulis lagi cerita PPKT.
Banyak yang harus aku kerjakan sebenarnya, tapi jujur aku belum menemukan mood yang tepat untuk mengerjakannya. Sampai terkadang aku bingung, apa yang harus aku lakukan agar mood aku bagus, hufft.

Dua bulan sudah, aku melakukan kegiatan PPKT disuatu sekolah, aku sudah menulis part 1, dan yang kali ini adalah lanjutan cerita dari part 1.

Banyak sekali pelajaran yang aku dapatkan, dasarnya memang aku anak yang kurang luas bergaul dan kurang aktif dalam banyak kegiatan dan acara, juga kurang pergi jauh, wkwk. Maka kebersamaan aku dengan anak-anak membuat hati dan mataku terbuka lebih lebar. Cerita mereka, dunia mereka, dan kesukaan mereka menjadi penyegar bagiku yang kekurangan ilmu juga pengalaman.

Aku mengajar dikelas XI IPS 1 dan XI IPS 2, disaat ini mata kuliah yang sangat aku rasakan dampaknya saat kuliah adalah mata kuliah Psikologi Pendidikan. Disini aku dihadapkan oleh anak-anak yang menurut aku minat belajarnya agak kurang, juga dihadapkan oleh anak-anak yang ternyata memiliki minat lain dan lebih ahli dibidang lain, atau juga anak yang berisik banget, tapi ternyata dia cerdas.

Putri XI IPS 2
Kalau boleh aku jujur, kelas XI IPS 1 lebih kalem dari pada kelas XI IPS 2. Aku sangat merasakannya, sempat berfikir kalau anak XI IPS 2 sulit untuk dikendalikan, karena aku sampai pusing cenat-cenut minta tolong untuk tidak berisik, tapi mereka tetep berisik -__-. Karena aku memang gak mau marah, jadi aku diam saja, berharap pengertiannya. wkwk.
Dibalik itu, kian hari berlalu, aku mulai bisa mengenali mereka satu-persatu, aku memang cukup pemerhati, dan detail. Mungkin tidak semua anak aku kenali tapi 75% aku mulai bisa mengerti bagaimana karakter belajar mereka. Di kelas XI IPS 2 yang awalnya mereka berisik banget, ternyata penalaran mereka dalam menangkap pelajaran cukup baik. Bahkan satu anak yang aku tandai, ternyata justru dia yang cukup unggul dikelas. Wow, agak surprised, disini mata kuliah Psikologi Pendidikanlah yang benar-benar aku ingat, ternyata benar teori-teori itu, kita gak bisa menilai secara instan, anak-anak punya karakter belajarnya masing-masing. Bahkan pernah aku meminta mereka untuk menjelaskan didepan kelas, dan analisis mereka terhadap pertanyaan juga pemilihan kata dan improvisasi dalam menjelaskan cukup baik. Aku juga perhatikan beberapa anak laki-laki membaca novel didalam kelas, sebenarnya aku kurang suka dia membacanya saat mata pelajaranku berlangsung, namun disisi lain aku merasa pemandangan seperti itu langka, jarang aku lihat anak laki-laki mau membaca, aku biarkan dia, semoga dia semakin rajin membaca buku lain selain novel.
Putri XI IPS 1

Berbeda dengan anak-anak kelas XI IPS 1. Mereka lebih mudah untuk ditenangkan, dan mereka serius dalam memperhatikan aku mengajar, tapi sayang mereka kurang aktif, ketika aku mempersilakan mereka untuk bertanya, biasanya malah tidak ada yang mau bertanya. Sedangkan di XI IPS 2 mereka lumayan aktif saat kegiatan belajar berlangsung. Saat ulangan pun XI IPS 1 lebih tenang. Anak yang unggul dikelas XI IPS 1 juga cenderung anak-anak yang kalem. Pada intinya, dua kelas ini memiliki karakter yang berbeda. Dan sekali lagi yang paling aku ingat adalah matakuliah Psikologi Pendidikan. Itu sebab aku senang sekali menyemangati mereka baik XI IPS 1 juga XI IPS 2.

Putra XI IPS 2
Mereka kerap mengeluhkan kegiatan sekolahnya, ketika aku masuk kekelas mereka tidak jarang mereka mengeluhkan "Bu main bu, belajar mulu dari kemarin" sangat disayangkan sekali, disisi lain mereka tau bahwa pelajaran Ekonomi adalah salah satu pelajaran utama dijurusan IPS. Tapi disisi lain mereka sepertinya kehilangan minat belajar itu.

Sering aku bertanya dengan mereka, pertanyaan-pertanyaan seperti aku dengan teman, bukan guru dengan murid. Mengapa mereka mengeluh saat belajar ? Jawaban mereka adalah "Cape bu, pulang sore, belum tugas banyak, malemnya ngaji, hafalan juga, kalau ada guru PPL/PPKT kesempatan gak belajar". Yap begitulah jawabannya, ini adalah hal yang waw, bagaimana aku dapat menunaikan tanggung jawabku untuk mengajar dikelas ?
Rencana awal aku ingin memberi mereka tugas setiap minggu, rencana itu sudah aku gagalkan, difikir-fikir lelah juga jadi mereka, karena aku sendiri merasakan lelah itu, berangkat pukul 06:00 pulang pukul 16:00. Baiklah, aku tidak ingin membebani mereka, yang penting tanggung jawabku tuntas, begitu pikirku.

Putra XI IPS 1
Hari-hari berjalan, aku semakin akrab dengan mereka. Tidak hanya kelas XI IPS saja, tapi juga aku sempat mengobrol dengan beberapa anak kelas X, XI IPA, juga kelas XII, namun aku tidak hafal mereka jurusan IPA, IPS, atau Agama, hehe.

Aku mulai dapat mengenali karakter anak-anak sekolah. Iya, aku membuktikan bahwa anak IPA jauh lebih tenang dan usahanya dalam belajar lebih tinggi, wkwk. Waktu itu aku diminta untuk menjaga kelas X dan kelas XI IPA saat ulangan. Waktu itu sih ulangan Matematika dan Kimia, padahal bukan guru mata pelajarannya yang mengawas, melainkan aku. Tapi kelas mereka tetap tenang, bahkan aku hampir tidak melihat mereka menanyakan jawaban pada teman lainnya, padahal soal ulangannya pilihan ganda. Waw luar biasa, aku sendiri melihat soal ulangan mereka ikut cenat-cenut kepala, itu susah bingit wkwkwk.

Ada sisi lain yang menarik di XI IPS 1, ketika itu ulangan Perpajakan. Bersamaan dengan nilai hasil ulangan mereka, aku memberikan komentar atas sikap mereka. Aku berikan nilai atas sikap mereka. Beberapa anak ada yang aku beri motivasi. Saat kertas ulangan dibagikan, beberapa dari mereka bertemu dengan saya dikoridor dan menagih "Kak kok saya gak dikasih nasehat?" Wow ya, hal tersebut lumayan menyentuh hatiku, aku niatnya cuma mau kasih motivasi bukan nasehat, maksudnya biar mereka semangat, karena aku tau keluhan mereka dalam belajar. kalau aku bersikap keras sebagai guru, aku tau hal tersebut mungkin hanya akan membuat mereka tambah malas, dan malah tidak berminat untuk belajar, aku mendekati mereka dengan cara lain, yaitu dengan selalu memberikan mereka semangat, karena sebenarnya banyak hal yang aku kagumi dari mereka (baik anak XI IPS 1 & 2).

XI IPS 2
Pada suatu ketika, ada anak yang lewat, kemudian menyapa ku, dan dia bertanya "Kaka kenal Agung Hapsah gak ?" hehe, aku tersenyum saja waktu itu, dia bukan anak yang aku ajar, bahkan aku belum mengenal dia, sempat heran mengapa dia bertanya begitu.

Aku sengaja gak kasih jawaban, dan cuma senyum, karena Agung Hapsah buat aku sangat gak asing, dan aku salah satu fans dari anak itu. Anak cerdas yang datang dengan karya-karya luar biasanya di YouTube. Aku punya banyak penjelasan kenapa aku suka Agung Hapsah tapi tidak dapat aku jelaskan disini, entahlah, diantara banyak Youtubers Indonesia lainnya, Agung yang paling aku suka. Dia jujur dalam berkarya, dan sangat mengutamakan kualitas. Aku sangat senang kalau banyak anak-anak juga mengenal dia, berharap mereka mencontoh Agung.

XI IPS 1

Di kelas XI IPS 1, banyak anak-anak yang hobi videografi, yaps, tentu mereka juga kenal siapa Agung. Menjadi pembicaraan yang aku sukai ketika membahas Agung, Video, dan Youtube. Aku mendukung dan mendorong mereka agar terus berlatih dan mengembangkan hobi serta kemampuan mereka, "Lakukan, dan kembangkan apapun yang kamu suka, lihat Agung, dia suka bikin video akhirnya dia sukses karena video" begitu aku pernah mengatakan kepada mereka. Aku senang melihat mereka berkarya, karena aku tau, dibandingkan dengan sekedar pelajaran Ekonomi saja jauh lebih berarti passion yang mereka miliki. Justru yang berbahaya adalah mereka yang belum tau apa hobi mereka, apa kesukaan mereka, apa passion mereka. Aku upayakan, selama aku ada dikelas mereka, aku tidak hanya berbagi dalam mata pelajaran ekonomi saja, tapi apapun yang lainnya, meski memang yang aku punya sedikit.
XI IPS 2


Sebenarnya yang terpenting dari kegiatan belajar mengajar dikelas adalah "akhlak" masalah mengerti atau tidak, masalah nilai bagus atau jelek itu nomer dua. Aku tau, banyak sekali mata pelajaran yang harus diterima oleh siswa, apalagi Madrasah. Dan aku sendiri menyadari, aku sendiri belum tentu bisa menerima semua pelajaran dengan baik. Pasti akan ada pelajaran yang sangat aku suka, dan yang tidak aku suka. Untuk itulah mengapa "akhlak" menjadi point utama dalam kegiatan belajar mengajar. Karena siswa akan dilatih bersabar dan menghormati gurunya. Siswa lelah, dan pusing itu biasa dirasakan oleh para pelajar, ujiannya adalah sejauh mana siswa dapat bersabar dan menghormati gurunya. Percayalah, guru kalian mengenali sejauh mana kemampuan kalian, bisa jadi nilai yang diberikan kepada kalian adalah nilai yang subjektif, dinilai dari sejauh mana seorang guru merasakan seorang siswa tersebut pantas untuk mendapatkan suatu bilangan nilai. Karena nilai bagus bisa saja didapatkan dari mencontek, namun ada kok siswa yang idealis terhadap kemampuannya, tidak perduli berapa nilai yang akan ia dapatkan.
XI IPS 1

Aku kagumi mereka, karena berada di Madrasah adalah pengalaman berharga sekali untukku, dulu aku bersekolah di Sekolah Negeri, bukan Madrasah. Tentu banyak sekali perbedaannya. Salah satu contoh perbedaannya adalah saat aku sekolah dulu, ketika waktu sholat tiba, sedikit yang memiliki kesadaran untuk melaksanakan ibadah solat, Masjid yang berdiri gagah, biasanya hanya terisi beberapa shaf saja, sedangkan kalau di Madrasah, yah hampir semuanya mereka sudah sadar akan kewajiban ibadah sholat, bahkan mereka melaksanakannya secara berjamaah dan bergantian karena masjid mereka penuh. Untuk itu, aku sangat berharap mereka terhindar dari hal-hal negatif seiring berkembangnya zaman, dan semakin bebasnya pergaulan.
XI IPS 1

Buat yang punya pacar, jangan keterlaluan kalau pacaran. Jangan sampai merusak diri. Buat yang merokok, please banget belajar untuk menguranginya. Aku pernah melalui usia seperti kalian, aku tau kalian sedang nakal-nakalnya, masa peralihan dari remaja kanak-kanak menuju remaja dewasa. Suatu saat bisa jadi kalian lebih nakal kemudian rusak, namun bisa jadi kalian bertaubat dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Iya, aku tau, semua itu proses, dan kalian harus melaluinya. Tapi aku ingatkan, jangan sampai kalian terjebak pada hal-hal negatif yang merusak diri dan masa depan kalian.

Hal lain yang aku kagumi adalah, senakal-nakalnya mereka, mereka fasih membaca Al-Qur'an. Pernah aku melihat seorang anak dihukum karena terlambat. Dari wajahnya saja aku bisa menilai dia anak yang berani memberontak atau gimana ya susah dijelasin. Setiap anak yang terlambat, hukumannya adalah menghafalkan Al-Qur'an sesuai dengan perintah guru. Aku melihat dia menyerahkan hafalannya kepada guru, aku kagum dengan bacaannya yang bagus. Teringat dulu saat sekolah, masih banyak yang belum bisa baca Qur'an, hehe. Kalian memang luar biasa.

Ohya, aku menemui anak yang dari awal aku datang aku dikatakan mirip dengannya, wkwk. Namanya Alfira, anaknya kalem sekali. Dia siswa di kelas XI IPS 1, beberapa kali aku chating dengannya, iya, lagi-lagi aku menyemangatinya, refleks hal tersebut aku lakukan, aku ingin melihat api semangat pada mata mereka. Rasa-rasanya aku terlalu percaya diri, bisa saja mereka menganggapku aneh,bisa jadi sebenarnya mereka tidak butuh disemangati, tapi aku hanya ingin mereka terus semangat, mereka harus menikmati masa-masa sekolah mereka dengan penuh semangat dan kebahagiaan.
Bersama Alfira

Terhitung 7 Minggu lagi dari sekarang aku akan pergi meninggalkan mereka, entahlah, untuk saat ini aku ingin sekali cepat-cepat menyelesaikannya. Aku ingin cepat-cepat fokus mengerjakan skripsiku. Tapi aku juga akan sangat merindukan mereka, aku ingin melihat mereka tumbuh dan besar dengan karya-karya yang menakjubkan. Aku ingin terus memberikan dukungan dan semangat kepada mereka.

Hidup memang paradox dan dilematis ya, hehe...

Terimakasih ya kalian, untuk segala bentuk kerjasamanya selama ini...
Kalau kalian enggak sebaik ini sama saya, entahlah mungkin saya gak kuat, hehehehe

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cyclo Progynova #part1

Ehem, kali ini saya akan ceritakan sedikit pengalaman saya mengonsumsi Cyclo Progynova. Saya memiliki masalah dengan hormon. Secara fisik, badan saya tidak ideal memang, tinggi saya sekitar 160cm dan berat badan 42kg. Saya sangat tau bahwa berat badan saya tidak ideal, bisa dibilang sangat kurang. Tapi apalah dikata, saya memang sulit untuk gemuk. Hehe. Saya memiliki masalah dengan siklus haid. Sejak saya sekolah, haid saya sudah tidak teratur. Kadang lancar, kadang engga. Bulan ini haid lancar, bulan depan saya bisa enggak dapat haid. Atau saya pernah mengalami darah Istihadah. Selama sebulan full saya mendapati pendarahan serupa haid, dan hal tersebut sangat meresahkan. Saya galau sekali memikirkan hukum suci saya. Memang sih, kalau lebih dari 15 hari masih ada darah. Saya dikatakan wajib beribadah dan hukumnya sama seperti saya ketika suci. Tapi bagian paling merepotkan adalah ketika saya harus memastikan bahwa saya 'bersih' dan saya harus bersih-bersih sebel

Cyclo Progynova #part2

Yak... Ini lanjutan review yang pernah aku buat tahun lalu, yaitu mengenai Cyclo Progynova. Aku memang sengaja tidak ingin menulis kelanjutannya, tapi karena ada beberapa teman yang menghubungiku untuk menanyakan lanjutan ceritanya, maka baiklah, aku akan melanjutkannya. Well, sebenarnya aku memang malas melanjutkan untuk menulis cerita tentang ini, karena aku mengalami sedikit kekecewaan, aku malah takut orang lain yang membacanya malah ikutan kecewa, wkwk. Padahal kan pengalaman kita bisa berbeda. Jadi sebenarnya aku tidak mengonsumsinya sampai 3 blister. Aku berhenti ketika blister kedua habis, dan ternyata hal tersebut berdampak kurang baik. Aku mengalami flek-flek tidak menentu kadang ada, kadang tidak ada, dengan kurun waktu yang tidak bisa ditebak, seminggu ada, seminggu hilang, dan hal tersebut berlangsung selama sekitar satu semester alias 4 bulan, kira-kira selama aku semester 7. Jadi, aku selesai mengonsumsi blister kedua itu tepat saat setelah liburan lebaran

Syura, Ahlul Halli wal Aqdi, dan Bay’ah wal Mubayaah

(essay ini saya tulis dalam memenuhi tugas mata kuliah Politik Islam) Syura, Ahlul Halli wal Aqdi, dan Bay’ah wal Mubayaah ( Irma Ayu Sawitri – 1113015000092 – irma.ayus13@mhs.uinjkt.ac.id ) Syura             Kata syura memiliki pengertian yang sangat beragam. Sesungguhnya istilah syura berasal dari kata sy-wa-ra, syawir yang berarti berkonsultasi, menasehati, memberi isyarat, petunjuk dan nasehat. Pendapat yang lain mengatakan pula bahwa syura memiiki kata kerja syawara-yusyawiru  yang berarti menjelaskan, menyatakan atau mengajukan untuk mengambil sesuatu. Menurut Imam Syahid Hasan al-Banna Syura adalah suatu proses dalam mencari sebuah keputusan atau kesepakatan yang berdasarkan pada suara terbanyak dan berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan hendaklah setiap urusan itu diserahkan kepada para ahlinya demi mewujudkan suatu hasil yang maksimal dalam rangka menjaga stabilitas antara pemimpin dengan rakyat. [1]             Secara istilah penggunaan kata   syura menga