Mereka tertawa
Mereka bahagia
Mereka bahagia
Akhirnya kau pun tertawa
Akhirnya kau pun bahagia
Akhirnya kau pun bahagia
Tapi lucunya jiwa
Terkadang ia ingin di manja
Terkadang ia ingin diolok - olok
Di hibur dengan ciluk ba, atau ditunjukkan ada burung terbang dilangit seperti seorang orok.
Terkadang ia ingin di manja
Terkadang ia ingin diolok - olok
Di hibur dengan ciluk ba, atau ditunjukkan ada burung terbang dilangit seperti seorang orok.
Jiwa,
Sebegini misteriusnyakah jiwa
Andai kau mudah aku mengerti
Sebegini misteriusnyakah jiwa
Andai kau mudah aku mengerti
Jiwa bagai bunga yang membisu, tapi ia berwarna
Aku tau warnanya, bisa kuning atau merah muda
Tapi aku tidak mengerti bahasanya, tidak tau apa maksud dan maunya
Aku tau warnanya, bisa kuning atau merah muda
Tapi aku tidak mengerti bahasanya, tidak tau apa maksud dan maunya
Sampai pada suatu ketika bunga meneriakan rindu.
Saat ini benar terdengar,
Aku mengerti kata rindu.
Saat ini benar terdengar,
Aku mengerti kata rindu.
Oh jiwa,
Rindu pada siapa yang kau maksud ?
Rindu pada siapa yang kau maksud ?
Seperti ada yang kurang disisi bunga
Padahal bunga adalah kesempurnaan
Bunga itu memang terlihat sendiri dari depan, namun ia tetap berbunga.
Padahal bunga adalah kesempurnaan
Bunga itu memang terlihat sendiri dari depan, namun ia tetap berbunga.
Hingga akhirnya mereka mulai mengering
Laiknya kemarau pada jiwa-jiwa yang merindu.
Laiknya kemarau pada jiwa-jiwa yang merindu.
Biarkan bunga tetap berpuisi
Meski kata-katanya yang tertuang basah,
Hanya akan terbuang, mengering dan menghilang
Meski kata-katanya yang tertuang basah,
Hanya akan terbuang, mengering dan menghilang
Hingga kemudian rindunya terlupa untuk sementara.
Komentar
Posting Komentar