Akan ada suatu hari kita akan merasa sulit. Hal tersebut wajar bukan ?
Iya, sangat wajar. Hidup memiliki siklus. Siklus yang yah, masing-masing telah kita ketahui.
Dan apabila kita sadari hal tersebut lumrah. Maka akan ada titik pada hati kita merasa bahwa akan ada hikmah dibalik semua ini.
Tapi, aku yakin, semuanya tidak semudah aku menulis kata-kata ini.
Nyatanya, aku belum pernah Tuhan beri kesulitan yang sangat berat, seberat mereka-mereka diluar sana.
Syukur, keberuntungan menempel pada pundakku. Kelaparan aku tak pernah. Kekurangan aku tak pernah. Hanya jika aku memanagenya menjadi cukup, maka segalanya akan terasa lebih.
Iya, sangat wajar. Hidup memiliki siklus. Siklus yang yah, masing-masing telah kita ketahui.
Dan apabila kita sadari hal tersebut lumrah. Maka akan ada titik pada hati kita merasa bahwa akan ada hikmah dibalik semua ini.
Tapi, aku yakin, semuanya tidak semudah aku menulis kata-kata ini.
Nyatanya, aku belum pernah Tuhan beri kesulitan yang sangat berat, seberat mereka-mereka diluar sana.
Syukur, keberuntungan menempel pada pundakku. Kelaparan aku tak pernah. Kekurangan aku tak pernah. Hanya jika aku memanagenya menjadi cukup, maka segalanya akan terasa lebih.
Namun kesulitan dari sudut pandangku tetap ada. Apa itu ?
Ah, sudahlah tidak perlu aku bahas. Biarkan ia memupuk menguatkan rasa.
Aku merasa bisa jika aku sadar bahwa aku memiliki cinta yang dapat membantuku menyelesaikan persoalan.
Ah, sudahlah tidak perlu aku bahas. Biarkan ia memupuk menguatkan rasa.
Aku merasa bisa jika aku sadar bahwa aku memiliki cinta yang dapat membantuku menyelesaikan persoalan.
Jikalau sahabat baikku dijaraki oleh jarak yang jauh. Tapi ia tetap sahabatku.
Sampai ia katakan "Kita jauh, tapi yakinlah, bahwa aku selalu ada dan selalu mengingatmu" rasa-rasanya hidup penuh dan lebih. Namun disisi lain, ketika ada seseorang yang aku percayakan kelembutannya hanya dapat merusak rasaku. Hancur hatiku, bagai segalanya tak ingin aku tengok. Mataku seperti menghindari warna.
Karena kepercayaanku yang ia khianati hanya menjadi luka yang mungkin tak mudah sembuh.
Sampai ia katakan "Kita jauh, tapi yakinlah, bahwa aku selalu ada dan selalu mengingatmu" rasa-rasanya hidup penuh dan lebih. Namun disisi lain, ketika ada seseorang yang aku percayakan kelembutannya hanya dapat merusak rasaku. Hancur hatiku, bagai segalanya tak ingin aku tengok. Mataku seperti menghindari warna.
Karena kepercayaanku yang ia khianati hanya menjadi luka yang mungkin tak mudah sembuh.
Tapi aku yakin, setiap kita bisa lalui tahapan-tahapan kehidupan ini.
Kalau Tuhan sengaja menciptaku sebagai makhluk yang lemah, baiklah, bagaimanapun ujian yang akan kuhadapi, mungkin aku tetap akan terlihat lemah.
Tapi terkadang aku sadar, kelembutan dan kenyamanan justru akan menguatkan. Justru akan membuatku merasa cukup dan syukur, lebih-lebih yang berlemah lembut padaku adalah kau, orang-orang yang pada setiap tatap mataku pada matamu tertanam suatu kepercayaan.
Kalau Tuhan sengaja menciptaku sebagai makhluk yang lemah, baiklah, bagaimanapun ujian yang akan kuhadapi, mungkin aku tetap akan terlihat lemah.
Tapi terkadang aku sadar, kelembutan dan kenyamanan justru akan menguatkan. Justru akan membuatku merasa cukup dan syukur, lebih-lebih yang berlemah lembut padaku adalah kau, orang-orang yang pada setiap tatap mataku pada matamu tertanam suatu kepercayaan.
Semoga,
Sekeras apapun hidup ini.
Akan selalu ada orang-orang lembut yang menemani.
Dan,
Terkadang,
Disaat seperti ini,
Aku merindukanmu, yang akan menjadi sumber kelembutan bagiku, tempatku menenggelamkan rasaku pada kelembutan pelukmu.
Sekeras apapun hidup ini.
Akan selalu ada orang-orang lembut yang menemani.
Dan,
Terkadang,
Disaat seperti ini,
Aku merindukanmu, yang akan menjadi sumber kelembutan bagiku, tempatku menenggelamkan rasaku pada kelembutan pelukmu.
Kau,
Tak tau siapa...
Tak tau siapa...
Komentar
Posting Komentar