Langsung ke konten utama

Perduli amat, PD aja !

Badan kamu kurus ?
Tinggi badan dan berat badan tidak seimbang ?
Tidak ideal ?
Okey, saya akan buat pengakuan kalau sebenarnya saya memiliki badan yang indaj seperti boneka barbie hoho.

Tinggi badan saya 160cm dan berat badan hanya 40kg. Kalau dikalkulator gizi saya termasuk manusia kurang gizi karena kurang banget berat badannya dibandingkan dengan tinggi saya yang 160cm. Kalau saja tinggi badan saya 150 mungkin dengan berat badan 40kg tidak terlalu kentara begitu kurus.

Dari saya SD, sampai saat ini saya kuliah. Saya sama sekali belum pernah gemuk. Saya kurus, dan orang-orang memang mengenal saya dengan saya dengan berbadan kurus. Bahkan saya masih dapat mengenakan pakaian saya ketika SD atau SMP. Padahal, pada saat ini saya telah memasuki Semester 6 di perguruan tinggi.
Orang-orang banyak yang bilang saya gak pernah makan-_-. Atau saya cacingan. Atau kurang gizi atau apalah segala macam tuduhan tentang badan saya yang seindah barbie ini telah saya terima. Terkadang saya jadi kurang percaya diri. Tapi saat ini sepertinya saya sudah terbiasa sekali diberi perkataan yang aneh-aneh tentang tubuh saya. Haha

Saya bisa pastikan kalau saya cukup dalam pemenuhan gizi. Saya mengatur makanan yang saya makan. Terlebih mama dirumah selalu memberi saya makanan dengan pemenuhan gizi yang cukup. Terkadang mama masak daging di rendang. Masak ayam dipanggang. Masak ikan digoreng. Masak sup ikan kakap. Dll.
Mama juga sangat rajin masak sayur-sayuran. Dan saya bukan type orang yang pilih-pilih kalau makan. Selagi saya tau makanan tersebut halal dan bersih. Saya akan menyantapnya. Dirumah pula menyediakan buah-buahan, terkadang kalau tidak memiliki persediaan buah. Bahkan Tomat pun kita ganyang.

Itu kalau dirumah, lantas bagaimana kalau di kost. Baiklah, sangat sulit memang mengatur pola makan dan apa saja yang dimakan oleh anak-anak kosan. Saya termasuk orang yang berlangganan di warteg! Iya warteg!
Saya bisa pilih sayuran, atau lauk-lauk yang saya kira baik. Kadang saya beli ketoprak. Kadang saya beli nasi padang.
Tapi, cuma diwarteg saya bisa nemuin sayur bayem, atau sayur sop, atau tumis kangkung. Hanya saja yang masih saya ragukan masakan diwarteg adalah masalah kebersihannya. Dan saya hanya membeli makanan diwarteg saat siang hari saja. Karena saya pikir, kalau malam, makanan warteg sudah bertambah kotor. Karena sudah terlalu lama terpapar udara bebas sejak pertama dimasak saat pagi hari. Plus, mungkin sudah semakin banyak lalat-lalat yang menjamah. Hohooo. Jadi, biasanya kalau malam biasanya makanan saya sangat tidak berserat. Saya sering beli nasi goreng, atau pecel ayam, lumayan ada lalapannya-_-. Plus saya suka tambahin jus alpukat. Biar apa ya, biar gak seret aja haha.

Tapi saudara-saudara. Badan saya kurus memang sudah bakatnya. Pernah saya habiskan 1 dus susu Dancow Full cream ukuran yang sedang, dalam seminggu. Saya meminumnya 3 kali sehari. Saya lupa sudah habis berapa dus, dan tidak ada perubahannya, sehingga saya tinggalkan kebiasaan itu, karena saya males juga lama-lama harus nyeduh susu 3 kali sehari. Kalo dikosan sih, males cuci gelasnya -_- hahaha. Saat ini kalau tidak sempat seduh susu dikosan. Saya beli 'Ultra Milk' di warung. Dan saya sering pula konsumsi Bear Brand, susu beruang.

Saya juga konsumsi madu dan sarikurma, kalau madu sekarang sudah tidak lagi, waktu itu orang tua saya rajin beli madu murni gitu sampai berbotol-botol dibeli disuatu daerah di kampung kita, sekarang enggak lagi. Saya ditantang untuk minum obat cacing, dan ah saya kira tidak memberikan efek. Saya pikir-pikir saya tidak cacingan, karena saya paling anti makan tanpa cuci tangan. Dan saya makan selalu bersih, apalagi dirumah. Tapi saya bela-belain untuk membuktikan kalau saya tidak cacingan. Saya beli Vermox dan saya makan itu obat cacing. Sebelumnya saya takut, kalau benar memang saya cacingan. Saya takut banget saat saya konsumsi obat cacing tersebut, cacingnya kemudian keluar hidup-hidup dari mulut ada dari rektum-_-.
Karena saya sangat jijik dengan binatang-binatang tengkurep, melata, merayap, yang jalannya pake perut, apalagi yang tidak bertulang belakang dan binatang-binatang molusca yang  memiliki teksture kenyal dan berlendir, iyekssshh :&. Ah tapi itu cuma keparnoan yang bodoh. Nyatanya apa ?

Setelah saya kunyah Vermox seperti mengunyah Promag, cuma rasanya bukan mint. Dan tidak ada efek apapa. Keparnoan emang kadang terlalu berlebihan hingga melebihi langit ketujuh-_- dan saya normal-normal aja, kayak sebelum makan obat cacing.

Humm, pernah waktu itu saya setres dan sibuk dan kelelahan. Berat badan saya tembus 35kg. Kepala suka pusing-pusing. Nafas saya sesak. Wkwkwk. Padahal saya gakpunya loh pengakit anoreksia. Justru saya paling gak bisa nahan laper. Tapi berat badan saya sulit sekali bertambah, dan sangat mudah untuk turun.

Sering saya mengadu pada mama, soal perkataan orang-orang yang terkadang membuat saya tidak percaya diri. Justru mama orang yang paling mendukung dengan badan kurus saya. Mama selalu bilang "dari pada gendut susah kurusnya, kalo masih gadis badannya gendut, punya anak satu mau segede apa? Bagus begitulah, kata mama mah badan kamu biasa aja sih"

Kata-kata mama ada benernya juga sih, lagian emang udah bakatnya kurus begini. Jadi saat ini saya percaya diri aja dikatain tambah kurus. Dari dulu sampe sekarang setiap ketemu orang yang lama gak ketemu pasti dibilang tambah kurus. Padahal, timbangan saya biasanya 40kg gak nambah gak kurang, kecuali lagi stress, dan itu biasanya kalau sudah melewati masa setresnya, akan balik lagi ke 40kg.
Sisi positif yang lain adalah, saya jadi terlihat lebih muda dari usia saya. Waktu saya semester 2 masih ada yang menebak kalau saya masih SMP. Haha.
Waktu saya semester 3, juga masih ada yang ngira saya masih SMP. Dan baru kemarin, orang mengira saya semester 1. Padahalmah yaah elahh haha.

Juga karena makanan saya yang sehat, rajin makanan sayur, buah-buahan, protein yang cukup, secara fisik saya jarang loh sakit-sakit yang berat. Penyakit saya biasanya cuma migrain saat ingin dan sedang haid. Atau flu biasa, kalau saya beri minum susu beruang pasti gejala flunya hilang. Sayangnya saya jarang olahraga.
Itu secara fisik. Berbeda secara psikis.
Psikis saya justru lebih rentan. Karena saya lebih mudah setres. Dan hal tersebut lebih gampang nyusutin bobot badan saya. Hiksss.

Sekarang, kalau saya dibilang kurus. Saya katakan saja, kalau saya barbie hohoho...
Yaudahlah, percaya diri aja sama yang kita punya. Kata mas sepupu saya "ada waktunya nanti" atau beberapa orang bilang "Mae kalau udah nikah nanti badannya Sexi" hahaha.
Jadi, perduli amat, PD ajalah yak ! :D






Komentar

  1. Beneran masih SMP yha kak.. hehehehe... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku udah semester 8 sekarang, kalau tulisan diatas itu kegiatan aku dengan organisasiku waktu itu, dan aku sudah kuliah hehe

      Hapus
  2. Nggak kurus kokk, bagus aja ideal aja,, imut yaa kaa hhee

    BalasHapus
  3. Nggak kurus kokk, bagus aja ideal aja,, imut yaa kaa hhee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaampun hehe jadi GR, btw makasih banyak yaa kak udah mampir diblog Aku :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cyclo Progynova #part1

Ehem, kali ini saya akan ceritakan sedikit pengalaman saya mengonsumsi Cyclo Progynova. Saya memiliki masalah dengan hormon. Secara fisik, badan saya tidak ideal memang, tinggi saya sekitar 160cm dan berat badan 42kg. Saya sangat tau bahwa berat badan saya tidak ideal, bisa dibilang sangat kurang. Tapi apalah dikata, saya memang sulit untuk gemuk. Hehe. Saya memiliki masalah dengan siklus haid. Sejak saya sekolah, haid saya sudah tidak teratur. Kadang lancar, kadang engga. Bulan ini haid lancar, bulan depan saya bisa enggak dapat haid. Atau saya pernah mengalami darah Istihadah. Selama sebulan full saya mendapati pendarahan serupa haid, dan hal tersebut sangat meresahkan. Saya galau sekali memikirkan hukum suci saya. Memang sih, kalau lebih dari 15 hari masih ada darah. Saya dikatakan wajib beribadah dan hukumnya sama seperti saya ketika suci. Tapi bagian paling merepotkan adalah ketika saya harus memastikan bahwa saya 'bersih' dan saya harus bersih-bersih sebel

Cyclo Progynova #part2

Yak... Ini lanjutan review yang pernah aku buat tahun lalu, yaitu mengenai Cyclo Progynova. Aku memang sengaja tidak ingin menulis kelanjutannya, tapi karena ada beberapa teman yang menghubungiku untuk menanyakan lanjutan ceritanya, maka baiklah, aku akan melanjutkannya. Well, sebenarnya aku memang malas melanjutkan untuk menulis cerita tentang ini, karena aku mengalami sedikit kekecewaan, aku malah takut orang lain yang membacanya malah ikutan kecewa, wkwk. Padahal kan pengalaman kita bisa berbeda. Jadi sebenarnya aku tidak mengonsumsinya sampai 3 blister. Aku berhenti ketika blister kedua habis, dan ternyata hal tersebut berdampak kurang baik. Aku mengalami flek-flek tidak menentu kadang ada, kadang tidak ada, dengan kurun waktu yang tidak bisa ditebak, seminggu ada, seminggu hilang, dan hal tersebut berlangsung selama sekitar satu semester alias 4 bulan, kira-kira selama aku semester 7. Jadi, aku selesai mengonsumsi blister kedua itu tepat saat setelah liburan lebaran

Syura, Ahlul Halli wal Aqdi, dan Bay’ah wal Mubayaah

(essay ini saya tulis dalam memenuhi tugas mata kuliah Politik Islam) Syura, Ahlul Halli wal Aqdi, dan Bay’ah wal Mubayaah ( Irma Ayu Sawitri – 1113015000092 – irma.ayus13@mhs.uinjkt.ac.id ) Syura             Kata syura memiliki pengertian yang sangat beragam. Sesungguhnya istilah syura berasal dari kata sy-wa-ra, syawir yang berarti berkonsultasi, menasehati, memberi isyarat, petunjuk dan nasehat. Pendapat yang lain mengatakan pula bahwa syura memiiki kata kerja syawara-yusyawiru  yang berarti menjelaskan, menyatakan atau mengajukan untuk mengambil sesuatu. Menurut Imam Syahid Hasan al-Banna Syura adalah suatu proses dalam mencari sebuah keputusan atau kesepakatan yang berdasarkan pada suara terbanyak dan berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan hendaklah setiap urusan itu diserahkan kepada para ahlinya demi mewujudkan suatu hasil yang maksimal dalam rangka menjaga stabilitas antara pemimpin dengan rakyat. [1]             Secara istilah penggunaan kata   syura menga