Langsung ke konten utama

Untitled

Boleh kau katakan bahwa warnaku putih.
Tapi ingat, itu katamu.
Bisa jadi aku menyimpan hitam.
Boleh kau katakan bahwa aku manis.
Tapi ingat lagi, itu benar-benar katamu sendiri.
Bisa jadi aku sembunyikan pahit.
Berapa kali aku katakan,
Bahwa mengenalku tak cukup hanya sekali duakali pandang.
Aku menyimpan banyak luka, banyak tawa, banyak pertanyaan.
Bahkan sebenarnya aku melirikmu diam-diam. Dari sudut yang tak pernah kau sangka.
Ketika kita mencoba memahami maksud-maksud rahasia Tuhan.
Berpikir bahwa Tuhan yang gerakkan hatimu tuk bergerak kearahku.
Bahwa Tuhan memberimu kesempatan tuk memandangku lebih dekat.
Bahwa Tuhan yang memberikan waktu pada misteri yang sulit terungkap.
Bahwa Tuhan yang menggerakkan kaki kita menelusuri jalanan mendaki yang sepi dan buntu.
Bahwa Tuhan menggodaku dengan kenyamanan sepasang pundak milikmu.
Hingga gemericik air tak terdengar lagi.
Hingga kesejukan tak teraba lagi.
Hingga kita menjauh dari kelembutan sang kabut.
Aku menikmati pundakmu, dengan segala rasaku yang sekarat.
Aku menikmati kegelapan rasa yang menyesatkan arah.
Esok hari teriknya matahari kembali mengeringkan rasaku.
Bukan lagi dingin dan beku.
Tapi sekarat, kering, dan pucat.
Bukan maksud ingin mengusirmu.
Ternyata rasaku hanya terlalu haus pada kelembutan rasa yang baru.
Hingga matahari bergulir.
Membangunkanku pada titik paling gelap.
Dimana hatiku kembali terguyur oleh kalimat-kalimat taubat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cyclo Progynova #part1

Ehem, kali ini saya akan ceritakan sedikit pengalaman saya mengonsumsi Cyclo Progynova. Saya memiliki masalah dengan hormon. Secara fisik, badan saya tidak ideal memang, tinggi saya sekitar 160cm dan berat badan 42kg. Saya sangat tau bahwa berat badan saya tidak ideal, bisa dibilang sangat kurang. Tapi apalah dikata, saya memang sulit untuk gemuk. Hehe. Saya memiliki masalah dengan siklus haid. Sejak saya sekolah, haid saya sudah tidak teratur. Kadang lancar, kadang engga. Bulan ini haid lancar, bulan depan saya bisa enggak dapat haid. Atau saya pernah mengalami darah Istihadah. Selama sebulan full saya mendapati pendarahan serupa haid, dan hal tersebut sangat meresahkan. Saya galau sekali memikirkan hukum suci saya. Memang sih, kalau lebih dari 15 hari masih ada darah. Saya dikatakan wajib beribadah dan hukumnya sama seperti saya ketika suci. Tapi bagian paling merepotkan adalah ketika saya harus memastikan bahwa saya 'bersih' dan saya harus bersih-bersih sebel...

Cyclo Progynova #part2

Yak... Ini lanjutan review yang pernah aku buat tahun lalu, yaitu mengenai Cyclo Progynova. Aku memang sengaja tidak ingin menulis kelanjutannya, tapi karena ada beberapa teman yang menghubungiku untuk menanyakan lanjutan ceritanya, maka baiklah, aku akan melanjutkannya. Well, sebenarnya aku memang malas melanjutkan untuk menulis cerita tentang ini, karena aku mengalami sedikit kekecewaan, aku malah takut orang lain yang membacanya malah ikutan kecewa, wkwk. Padahal kan pengalaman kita bisa berbeda. Jadi sebenarnya aku tidak mengonsumsinya sampai 3 blister. Aku berhenti ketika blister kedua habis, dan ternyata hal tersebut berdampak kurang baik. Aku mengalami flek-flek tidak menentu kadang ada, kadang tidak ada, dengan kurun waktu yang tidak bisa ditebak, seminggu ada, seminggu hilang, dan hal tersebut berlangsung selama sekitar satu semester alias 4 bulan, kira-kira selama aku semester 7. Jadi, aku selesai mengonsumsi blister kedua itu tepat saat setelah liburan lebaran...

ADIPATI UNUS

Sang Pangeran Sabrang Lor Pada akhir abad XV, Raden Patah, murid Sunan Bonang memaklumatkan berdirinya Kerajaan Islam Demak, lepas dari Kerajaan Majapahit. Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa. Raden Patah diakui sebagai raja pertama Demak dan mendapat gelar Sultan. Sebagai kerajaan Islam pertama di pulau Jawa, Kerajaan Demak sangat berperan besar dalam proses Islamisasi pada masa itu. Kerajaan Demak berkembang sebagai   pusat perdagangan dan sebagai pusat penyebaran agama Islam. Wilayah kekuasaan Demak meliputi Jepara, Tuban, Sedayu Palembang, Jambi dan beberapa daerah di Kalimantan. Di samping itu, Kerajaan Demak   juga memiliki pelabuhan-pelabuhan penting seperti Jepara, Tuban, Sedayu, Jaratan dan Gresik yang berkembang menjadi pelabuhan transito (penghubung).