Langsung ke konten utama

Meluruhkan Energi Negatif

Semua orang memiliki kegiatan kesukaan. Kegiatan yang membuatnya nyaman dan merasa relaks. Iya relaks.
Banyak kegiatan yang mempengaruhi sugesti kita. Mempengaruhi bahwa perasaan, maupun pikiran menjadi lebih baik seiring dengam berlangsungnya dan sesudah kita melakukan kegiatan tersebut.
Diluar dari aktivitas keagamaan. Ada kegiatan yang membuat hati saya damai, nyaman, dan tentram. Yang membuat pikiran saya yang tadinya berat menjadi ringan. Menurunkan tensi emosi dan ego yang kerap meletup.
Iya, saya suka 'Mandi' aneh ? Enggak kok, saya suka kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan mandi atau membersihkan tubuh. Saya orangnya paling anti deh kalo engga mandi, kecuali sedang dalam keadaan yang kurang memungkinkan.
Jadi gini,
Scrubing, Scrubing menjadi kegiatan favorit saya saat saya memiliki banyak waktu luang dirumah. Saya jarang banget scrubing di kost, biasanya saya melakukannya dirumah, bisa lebih dari 30menit saya berada di kamar mandi kalau saya lagi scrubing. Scrubing ini kegiatan untuk merawat kulit juga, dengan scrubing kita bisa meluruhkan kotoran atau sel kulit mati pada permukaan tubuh kita. Tak usah mahal-mahal untuk datang ke klinik atau salon kecantikan. Saya hanya perlu membeli produk lulur mandi berscrub di supermarket dekat rumah. Saya senang melakukannya sendiri, membalurkan lulur scrub ke kulit saya dan melihatnya berubah warna dari putih menjadi abu-abu. Merasa bahwa hal-hal negatif ikut luruh bersamaan dengan scrubnya. Ditambah aromanya yang melekat pada kulit, juga melihat kulit yang lebih cerah. Dan, jangan lupa pake lotion abis mandi. Nahh, kulit fresh, dan wangi memperbaiki mood yang semulanya sedang pusing. Hehe.
Masker Rambut, sama seperti scrubing. Masker rambut juga sering saya lakukan sendiri. Sama seperti scrubing, hanya perlu membeli produk masker rambut tidak ada yang mahal, yang produk standar dan kualitasnya cukup bagus harganya kisaran dibawah 20k.
Kenapa saya suka masker rambut ? Iya, rambut saya kan lurus, karena memakai kerudung jadi suka lepek dan suka banget kalo rambutnya lembut, mengkilap, engga kusut, engga lepek, dan wangi. Dan, kalau sesudah maskeran merasakan rambut yang lembut, mengkilap, engga lepek, dan wangiii. Hmm... Feeling better deh.
Masker Wajah, ini juga, sering saya lakukan sendiri. Beberapa kali saya memakai produk dari klinik perawatan wajah. Yahh sebut saja Eva Mulia dan Naavagreen-_-. Sebenarnya wajah saya tidak terlalu bermasalah, bisa dilihat foto-foto yang ada, apakah ada masalah dengan wajah saya ? Hahaha.
Lagian bukan artis atau model yang kudu cakep mulus lus lus kulit wajahnya. Hiks. Saya cuma mahasiswa biasa pada umumnya. Sewaktu pake produk klinik skin care mah males banget maskeran pake produk yang dijual disupermarket, malah khawatir ngerusak kinerja obat kliniknya, wkwkwk.
Nahh, juga saya suka baca review beauty bloger. Bnyak dari mereka yang berhenti mengkonsumsi produk klinik, karena ketergantungan yang mereka alami. Ada pesan dari salah satu beauty bloger yang sangat saya ingat, yaitu "kalo mau pake klinik skin care pikir-pikir dulu deh, kalo kulit wajah gak terlalu bermasalah mending gakusah. Kecuali wajahnya berjerewi parahhh".
Jadi saya putuskan untuk memakai produk2 yang bisa didapatkan dengan mudah di supermarket. Alhasil, jreng jrengg, muka saya biasa aja, gakenapa-kenapa -___-. Yah jerawat sesekali itu wajar, tinggal diobatin sembuh sendiri. Nah masker wajah ini juga bikin perasaan lebih baik, karena kulit wajah dingin gitu kena produk masker, jadi kalau wajah terasa fresh, pikiran juga fresh. Tapi teteup, air wudhu lebih menyegarkan. (Woilah)
Nahh, mandi itu hal yang sangat sederhana, tapi memiliki artian penting bagi saya. Jarang sekali saya tidak mandi, dan kalau engga mandi rasanya badan gaenak dan capek banget. Bagi saya, mandi itu meluruhkan energi negatif. Dalam agama islam, air itukan alat untuk bersuci yang nomor 1, kalau gak ada air, baru deh pake yang lain-lain. Nah saya berasumsi bahwa, ketika saya berniat mandi untuk meluruhkan energi-energi negatif yang ada ditubuh saya. Saya meyakini, energi negatif akan luruh bersamaan dengan air yang mengalir di permukaan kulit.
Jadi, siapa yang gak suka mandi ???

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cyclo Progynova #part1

Ehem, kali ini saya akan ceritakan sedikit pengalaman saya mengonsumsi Cyclo Progynova. Saya memiliki masalah dengan hormon. Secara fisik, badan saya tidak ideal memang, tinggi saya sekitar 160cm dan berat badan 42kg. Saya sangat tau bahwa berat badan saya tidak ideal, bisa dibilang sangat kurang. Tapi apalah dikata, saya memang sulit untuk gemuk. Hehe. Saya memiliki masalah dengan siklus haid. Sejak saya sekolah, haid saya sudah tidak teratur. Kadang lancar, kadang engga. Bulan ini haid lancar, bulan depan saya bisa enggak dapat haid. Atau saya pernah mengalami darah Istihadah. Selama sebulan full saya mendapati pendarahan serupa haid, dan hal tersebut sangat meresahkan. Saya galau sekali memikirkan hukum suci saya. Memang sih, kalau lebih dari 15 hari masih ada darah. Saya dikatakan wajib beribadah dan hukumnya sama seperti saya ketika suci. Tapi bagian paling merepotkan adalah ketika saya harus memastikan bahwa saya 'bersih' dan saya harus bersih-bersih sebel

Cyclo Progynova #part2

Yak... Ini lanjutan review yang pernah aku buat tahun lalu, yaitu mengenai Cyclo Progynova. Aku memang sengaja tidak ingin menulis kelanjutannya, tapi karena ada beberapa teman yang menghubungiku untuk menanyakan lanjutan ceritanya, maka baiklah, aku akan melanjutkannya. Well, sebenarnya aku memang malas melanjutkan untuk menulis cerita tentang ini, karena aku mengalami sedikit kekecewaan, aku malah takut orang lain yang membacanya malah ikutan kecewa, wkwk. Padahal kan pengalaman kita bisa berbeda. Jadi sebenarnya aku tidak mengonsumsinya sampai 3 blister. Aku berhenti ketika blister kedua habis, dan ternyata hal tersebut berdampak kurang baik. Aku mengalami flek-flek tidak menentu kadang ada, kadang tidak ada, dengan kurun waktu yang tidak bisa ditebak, seminggu ada, seminggu hilang, dan hal tersebut berlangsung selama sekitar satu semester alias 4 bulan, kira-kira selama aku semester 7. Jadi, aku selesai mengonsumsi blister kedua itu tepat saat setelah liburan lebaran

Syura, Ahlul Halli wal Aqdi, dan Bay’ah wal Mubayaah

(essay ini saya tulis dalam memenuhi tugas mata kuliah Politik Islam) Syura, Ahlul Halli wal Aqdi, dan Bay’ah wal Mubayaah ( Irma Ayu Sawitri – 1113015000092 – irma.ayus13@mhs.uinjkt.ac.id ) Syura             Kata syura memiliki pengertian yang sangat beragam. Sesungguhnya istilah syura berasal dari kata sy-wa-ra, syawir yang berarti berkonsultasi, menasehati, memberi isyarat, petunjuk dan nasehat. Pendapat yang lain mengatakan pula bahwa syura memiiki kata kerja syawara-yusyawiru  yang berarti menjelaskan, menyatakan atau mengajukan untuk mengambil sesuatu. Menurut Imam Syahid Hasan al-Banna Syura adalah suatu proses dalam mencari sebuah keputusan atau kesepakatan yang berdasarkan pada suara terbanyak dan berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan hendaklah setiap urusan itu diserahkan kepada para ahlinya demi mewujudkan suatu hasil yang maksimal dalam rangka menjaga stabilitas antara pemimpin dengan rakyat. [1]             Secara istilah penggunaan kata   syura menga