Duhai malam, peluk aku dalam kenikmatan sepimu.
Panggil rasa ku untuk hadir dan berbincang dengan pucuk akalku.
Duhai malam, peluk aku dalam kehangatan heningmu.
Bangunkan batinku untuk menyapa cahaya Agung, yang terselip bersama rahasia-rahasiaku didalam bathinku.
Panggil rasa ku untuk hadir dan berbincang dengan pucuk akalku.
Duhai malam, peluk aku dalam kehangatan heningmu.
Bangunkan batinku untuk menyapa cahaya Agung, yang terselip bersama rahasia-rahasiaku didalam bathinku.
Langkah kakiku kuyakini bukan diriku sendiri yang menentukan. Meski aku melangkah dengan segala egoku.
Ibarat kereta yang berjalan sesuai relnya.
Tak jarang temukan rel berkarat atau lepas bautnya.
Aku berlari dengan rasa yang mungkin salah. Mungkin juga benar.
Tapi aku tak tau baiknya aku melangkah kekanan atau kekiri.
Dan aku mulai mencari, mencari hikmah dari perjalanan ini.
Ibarat kereta yang berjalan sesuai relnya.
Tak jarang temukan rel berkarat atau lepas bautnya.
Aku berlari dengan rasa yang mungkin salah. Mungkin juga benar.
Tapi aku tak tau baiknya aku melangkah kekanan atau kekiri.
Dan aku mulai mencari, mencari hikmah dari perjalanan ini.
Engkau salah satu yang berpengaruh bagiku.
Mungkinkah Tuhan yang ingin kita tuk bertemu ?
Dan mungkinkah Tuhan yang takdirkan untuk kita bersama belajar, meski berangkat dari hal yang salah.
Atau mungkinkah Tuhan yang kirimkan sayatan yang melukai hatiku juga hatimu?
Sungguh binar mata dan kulit emasmu tak dapat kuhapus dalam ingatku.
Dan aku tetap mencari, mencari hikmah diantara kau dan aku.
Mungkinkah Tuhan yang ingin kita tuk bertemu ?
Dan mungkinkah Tuhan yang takdirkan untuk kita bersama belajar, meski berangkat dari hal yang salah.
Atau mungkinkah Tuhan yang kirimkan sayatan yang melukai hatiku juga hatimu?
Sungguh binar mata dan kulit emasmu tak dapat kuhapus dalam ingatku.
Dan aku tetap mencari, mencari hikmah diantara kau dan aku.
Kupikir pikir, sebenarnya tak ada masalah besar dalam hidup, karena Tuhan hidupkan kita untuk menghadapi segala peran dan masalah.
Mungkinkah Tuhan, yang kemudian pertemukanku dengan kau dalam hidupku yang kian hari terasa kering.
Pertemuan yang misterius, dengan alasan alasan yang lucu.
Hadirkan manis yang baru dalam hidupku.
Senyum itu, tak pernah luput dari ingatanku. Belum pernah sebelumnya aku bertemu sosok sepertimu.
Namun terlambat ku pahami, bahwa kau masalah baru bagiku.
Tapi aku tak sanggup menahan diriku dari sorot tajam matamu yang jujur. Meski dunia membencimu karena mengetahui kau pernah membuatku berlumur air mata perih.
Baiklah, mungkin aku mengerti, mungkin juga tidak.
Dan aku masih mencari, mencari hikmah antara kau dan aku.
Pertemuan yang misterius, dengan alasan alasan yang lucu.
Hadirkan manis yang baru dalam hidupku.
Senyum itu, tak pernah luput dari ingatanku. Belum pernah sebelumnya aku bertemu sosok sepertimu.
Namun terlambat ku pahami, bahwa kau masalah baru bagiku.
Tapi aku tak sanggup menahan diriku dari sorot tajam matamu yang jujur. Meski dunia membencimu karena mengetahui kau pernah membuatku berlumur air mata perih.
Baiklah, mungkin aku mengerti, mungkin juga tidak.
Dan aku masih mencari, mencari hikmah antara kau dan aku.
Ini perjalanan kemarin yang aku lanjutkan.
Ini perjalanan yang belum tahu kapan dan dimana kan kutemukan muaranya.
Aku masih mencari,
Mencari hikmah diantara kita.
Hanya antara.
Kau, kau, dan aku.
Ini perjalanan yang belum tahu kapan dan dimana kan kutemukan muaranya.
Aku masih mencari,
Mencari hikmah diantara kita.
Hanya antara.
Kau, kau, dan aku.
(Kamis, 6 Agustus 2015)
Komentar
Posting Komentar