Langsung ke konten utama

KAU


Berdiri sosok ditepi pintu,
berdiri membelakangiku.
Hitam bayangan dibelakang pijakanmu.
Hanya dapat kusawangi punggungmu.

Kau,
Diujung pintu dengan cahaya terang.
Aku ingin melihat cahaya.
Namun ku tak sanggup berjalan mencapai pintu,
Merangkak pun ku tak sanggup.
Kakiku terikat beban berat, begitu berat.

Ah! Sial !
Cahaya itu terhalang oleh punggungmu,
dan aku tetap tiarap sambil memperhatikan bayangan hitammu.
Dan kau tetap terpaku.
Tak kumengerti apa maksudmu.

Kemudian...
Ah!
Kau !
Kau yang kusebut dengan 'kau'.
Kau ternyata sebuah cermin
cermin yang hanya dapat kulihat dengan akal penuhku.
Yang hanya dapat kulihat ketika ego jiwa kupadam.
Yang hanya dapat kurasa ketika cahaya tak tertangkap mata.
Yang hanya dapat ku renung dengan hati yang tenang.

Kau.
Kau yang berada diujung pintu,
berdiri membelakangiku.
Ya, kaulah diriku.
Kaulah jasadku.
Terpaku diantara masa lalu dan masa depanmu.
Terpaku oleh teka teki akan dapatkah kau menjadi pemilik cahaya itu.
Terpaku membelakangiku karena tak sanggup menatap gelap sang bayang.

Kau.
Kuteriakkan pada mu!
Melangkahlah maju.
Gapailah cahaya itu untukku.
Rangkul lah cahaya itu agar tubuhmu tak beku ditepi pintu.
Gapailah... Gapailah untukku...
Juga kan kujaga bayangmu tuk menemani kerasnya nafsuku.
Kan ku simpan bayangmu dalam jiwaku.
Akan kujaga, dan juga untukku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cyclo Progynova #part1

Ehem, kali ini saya akan ceritakan sedikit pengalaman saya mengonsumsi Cyclo Progynova. Saya memiliki masalah dengan hormon. Secara fisik, badan saya tidak ideal memang, tinggi saya sekitar 160cm dan berat badan 42kg. Saya sangat tau bahwa berat badan saya tidak ideal, bisa dibilang sangat kurang. Tapi apalah dikata, saya memang sulit untuk gemuk. Hehe. Saya memiliki masalah dengan siklus haid. Sejak saya sekolah, haid saya sudah tidak teratur. Kadang lancar, kadang engga. Bulan ini haid lancar, bulan depan saya bisa enggak dapat haid. Atau saya pernah mengalami darah Istihadah. Selama sebulan full saya mendapati pendarahan serupa haid, dan hal tersebut sangat meresahkan. Saya galau sekali memikirkan hukum suci saya. Memang sih, kalau lebih dari 15 hari masih ada darah. Saya dikatakan wajib beribadah dan hukumnya sama seperti saya ketika suci. Tapi bagian paling merepotkan adalah ketika saya harus memastikan bahwa saya 'bersih' dan saya harus bersih-bersih sebel

Cyclo Progynova #part2

Yak... Ini lanjutan review yang pernah aku buat tahun lalu, yaitu mengenai Cyclo Progynova. Aku memang sengaja tidak ingin menulis kelanjutannya, tapi karena ada beberapa teman yang menghubungiku untuk menanyakan lanjutan ceritanya, maka baiklah, aku akan melanjutkannya. Well, sebenarnya aku memang malas melanjutkan untuk menulis cerita tentang ini, karena aku mengalami sedikit kekecewaan, aku malah takut orang lain yang membacanya malah ikutan kecewa, wkwk. Padahal kan pengalaman kita bisa berbeda. Jadi sebenarnya aku tidak mengonsumsinya sampai 3 blister. Aku berhenti ketika blister kedua habis, dan ternyata hal tersebut berdampak kurang baik. Aku mengalami flek-flek tidak menentu kadang ada, kadang tidak ada, dengan kurun waktu yang tidak bisa ditebak, seminggu ada, seminggu hilang, dan hal tersebut berlangsung selama sekitar satu semester alias 4 bulan, kira-kira selama aku semester 7. Jadi, aku selesai mengonsumsi blister kedua itu tepat saat setelah liburan lebaran

Syura, Ahlul Halli wal Aqdi, dan Bay’ah wal Mubayaah

(essay ini saya tulis dalam memenuhi tugas mata kuliah Politik Islam) Syura, Ahlul Halli wal Aqdi, dan Bay’ah wal Mubayaah ( Irma Ayu Sawitri – 1113015000092 – irma.ayus13@mhs.uinjkt.ac.id ) Syura             Kata syura memiliki pengertian yang sangat beragam. Sesungguhnya istilah syura berasal dari kata sy-wa-ra, syawir yang berarti berkonsultasi, menasehati, memberi isyarat, petunjuk dan nasehat. Pendapat yang lain mengatakan pula bahwa syura memiiki kata kerja syawara-yusyawiru  yang berarti menjelaskan, menyatakan atau mengajukan untuk mengambil sesuatu. Menurut Imam Syahid Hasan al-Banna Syura adalah suatu proses dalam mencari sebuah keputusan atau kesepakatan yang berdasarkan pada suara terbanyak dan berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan hendaklah setiap urusan itu diserahkan kepada para ahlinya demi mewujudkan suatu hasil yang maksimal dalam rangka menjaga stabilitas antara pemimpin dengan rakyat. [1]             Secara istilah penggunaan kata   syura menga