Aku selalu mencemburui kebahagiaan orang lain, meskipun sebenarnya aku punya alat yang sama untuk bahagia. Aku cemburu bukan karena sebab orang tersebut bahagia, tapi aku mencemburui perasaan bahagia itu sendiri. Bayangkan saja, aku tetap bisa sedih, menangis dan frustasi meski diberi hadiah. Meski diusahakan bahagia. Dll. Rasanya ingin mengutuk diri sendiri, rasanya tidak pernah puas sama diri sendiri, tidak pernah cukup terhadap diri sendiri. Namun jika ditanya maukah aku bertukar hidup dengan orang lain ? Jawabannya, tidak. Aku sepertinya lebih memilih berhenti (hidup) saja. Aku melewati banyak sekali fase fase depresi, sungguh perasaan ini sangat menyiksa. Rasanya sakit, sakit, dan sakit tapi gak pernah tau rasa sakitnya letaknya dimana. Mau beli obat gatau apa obatnya. Solat- solat sunnah?, dzikir pagi petang ?, Sungguh aku meyakini, tidak bermaksud untuk skeptical terhadap hal-hal tersebut, tapi percayalah, aku sedang depresi, aku butuh 'obat' ;-( Kalau kamu tanya aku dep...
Millenials Mama Life Journal (Sharing & Telling)