Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Masa Lalu

Masa, waktu. Dua puluh dua tahun sudah, aku tumbuh. Memiliki masa remaja yang galau, mengenangnya menjadi agak kurang seru. Masa itu telah berlalu. Aku belajar banyak hal. Yang pelajaran itu benar-benar kupetik dari perjalanan hidupku. Kupikir, masa remaja yang galau tiada gunanya. Tapi kini kusadar ada hikmahnya. Masa lalu. Dia bukan pilihan yang tepat jika kita diminta untuk memilih diantara beberapa pilihan. Dia juga bukan kambing hitam yang boleh disalahkan. Karena hikmah hari ini dan besok adalah buah hasil masa yang lalu. Masa lalu. Membawa kita berpikir lebih baik. Merasa lebih baik. Memahami lebih baik. Sesal sudah tidak perlu. Jalan panjang didepan menuntut kita menjadi pelajar yang baik bagi hidup. Aku yakin, besok kita bisa lebih bahagia dari hari ini. Jika benar ada mesin waktu. Meski benar bisa kuubah sesal waktu itu. Aku pastikan tidak akan pernah kembali kemasa lalu.

Sekufu

Pertamakali kutau kata itu saat seseorang yang cukub nyeleb di Instagram membahas soal 'kufu'. Ah,,, langsung aku mengawang siapa yang sekiranya sekufu denganku. Membayangkan sekufu dengan yang agak tinggi, ah tapi kok aku merasa rendah. Membayangkan sekufu dengan yang agak rendah, ah tapi siapa aku bisa-bisanya merendahkan. Lantas sekufu yang bagaimana. Sepertinya kufu tidak bisa dinilai oleh manusia antar manusia. Itu penilaian Tuhan atas siapa dengan siapa akan dipersatukan. Jodoh, mengapa sulit sekali tuk diterawang. Ada ciri-cirinya, tapi tetap tak bisa dijawab dengan akal. Ah,, pikiranku kini terbawa. Andai aku sudah bertemu dengannya, haruslah dia adalah orang yang mampu membuatku merasa lebih damai sepanjang perjalanan rasaku. Jika sudah begitu, mungkin aku sudah tak perduli dengan seberapa ukuran sekufu.

Lebak Bulus

Pertengahan 2013 lalu aku pertama kali kesini. Dulu, jalanan dilampu merah itu lebar dan tak seamburadul saat ini. Dulu, disana banyak berjejer bus besar, angkutan antar kota dan provinsi. Yahh, yang aku tak suka hanya terkadang suka tercium aroma pesing dan khawatir ada maling. Kian waktu berlalu, Dulu, aku rutin naik angkutan D Nol Satu. Sebelum naik D Nol Satu, aku ikut Trans Jakarta untuk mengantarkan jiwa ragaku antara kampus dengan rumahku. Dulu, Armada Trans Jakarta Harmoni - Lebak Bulus tidak sebanyak sekarang. Kutempuh waktu dari pukul 16.00 hingga isya' untuk sampai ditempat kost. Tak jarang aku berdiri berdesakan, tak kebagian duduk. Saat baru dapat duduk, ibu-ibu paruh baya menatapkan matanya padaku, berharap aku berikan tempat dudukku. Pegal, iya, dengkul ini rasanya kaku. Tapi, yasudahlah, aku berdiri dan ku persilakan si ibu. Kian waktu berlalu, Tak lagi aku lakukan rutinitas itu. Aku merasa waktu yang ditempuh cukup lama. Tak sabar rasanya. H